. MELAYANI DENGAN SEPENUH HATI

Senin, 29 Februari 2016

Belajar Empati Sejak Dini

 “Sayangilah orang yang engkau kasihi kapanpun, terlebih di masa tuanya. Mereka telah merawat kita dari kecil sampai kita dewasa. Maka sudah menjadi kewajiban kita untuk menyayangi mereka”.Akan tetapi pada kenyatannya masih ada saja orang tua yang terlantar, hal tersebut juga terjadi kepada nenek-nenek lanjut usia yang “terpaksa” harus melewati masa tua mereka di Panti Jompo.

Sdit qurrota ayun|qurrota ayun|ponorogo|sekolah mutu|sekolah juara|terdepan dalam prestasi|semua bisa|bagus|kota reyog|guru perubahan|Sekolah Sukses|kuttab al-furqon|hafidz quran Ponorogo|pondok tahfidz ponorogo|Gontor|qurrota a'yun|sdit qurrota a'yun|kab. ponorogo|Ponorogo|pemerintah kabupaten ponorogo|pemerintah kab. ponorogo|pemerintah kab ponorogo|kanal ponorogo|wisata ponorogo|kuliner ponorogo|sejarah ponorogo|reyog ponorogo|reyok ponorogo|berita ponorogo|semua tentang ponorogo|kec. ponorogo|kec ponorogo|sekolah ponorogo|sekolah favorit|qurrota ayun ponorogo|qurrota a'yun ponorogo|mendirikan sekolah mutu|mendirikan sekolah maju|sekolah maju ponorogo|ciri sekolah berkualitas|sekolah nu|sekolah muhammadiyah|anak hebat ponorogo|tausiyah|kegiatan sekolah|kurikulum sekolah|agenda sekolah|kesiswaan|guru muda|mipa|seni|panahan|prestasi ponorogo|prestasi sekolah|prestasi kita|humas ponorogo|bupati ponorogo|lantai 8 ponorogo|singa ponorogo|daerah ponorogo|wisata ponorogo|anak warok|warok|ngebel ponorogo|wisata ponorogo|full day school|full day school ponorogo|lukis ponorogo|karate ponorogo|super ponorogo|wow ponorogo|seni reyog ponorogo|seni reyok ponorogo|sdit qurrota a'yun ponorogo|sdit qurrota ayun ponorogo|darut taqwa Ponorogo|darut takwa|Kabar santri|
Siswi SDIT Qurrota A'yun Ponorogo berseragam olah raga
duduk bersama warga panti lansia UPT PSLU Dinas
Sosial Magetan di Ponorogo 
Merasa bahwa kita perlu mengajarkan kepedulian kepada anak-anak SDIT Qurrota a'yun, maka SDIT Qurrota A'yun sejak awal berdirinya mempunyai program kunjungan empati yang sudah menjadi kegiatan rutin tahunan. Salah satunya adalah berkunjung ke panti jompo. Hari ini, Selasa, 1 Maret 2016 anak-anak jenjang 3 mengadakan kunjungan ke UPT PSLU Dinas Sosial Magetan di Ponorogo.

Panti Lansia ini beralamat di Jl. Batoro Katong 14 Ponorogo. UPT PSLU Dinas Sosial Magetan di Ponorogo ini menampung sekitar 40an Lansia yang berasal dai berbagai wilayanh di Jawa Timur bagian barat, seperti Kediri, Trenggalek, Pacitan, Ponorogo, Magetan dan Madiun.
Sdit qurrota ayun|qurrota ayun|ponorogo|sekolah mutu|sekolah juara|terdepan dalam prestasi|semua bisa|bagus|kota reyog|guru perubahan|Sekolah Sukses|kuttab al-furqon|hafidz quran Ponorogo|pondok tahfidz ponorogo|Gontor|qurrota a'yun|sdit qurrota a'yun|kab. ponorogo|Ponorogo|pemerintah kabupaten ponorogo|pemerintah kab. ponorogo|pemerintah kab ponorogo|kanal ponorogo|wisata ponorogo|kuliner ponorogo|sejarah ponorogo|reyog ponorogo|reyok ponorogo|berita ponorogo|semua tentang ponorogo|kec. ponorogo|kec ponorogo|sekolah ponorogo|sekolah favorit|qurrota ayun ponorogo|qurrota a'yun ponorogo|mendirikan sekolah mutu|mendirikan sekolah maju|sekolah maju ponorogo|ciri sekolah berkualitas|sekolah nu|sekolah muhammadiyah|anak hebat ponorogo|tausiyah|kegiatan sekolah|kurikulum sekolah|agenda sekolah|kesiswaan|guru muda|mipa|seni|panahan|prestasi ponorogo|prestasi sekolah|prestasi kita|humas ponorogo|bupati ponorogo|lantai 8 ponorogo|singa ponorogo|daerah ponorogo|wisata ponorogo|anak warok|warok|ngebel ponorogo|wisata ponorogo|full day school|full day school ponorogo|lukis ponorogo|karate ponorogo|super ponorogo|wow ponorogo|seni reyog ponorogo|seni reyok ponorogo|sdit qurrota a'yun ponorogo|sdit qurrota ayun ponorogo|darut taqwa Ponorogo|darut takwa|Kabar santri|
Tampak didepan, ust Afton memandu
anak-anak menuju lokasi
Tak kurang dari 130 anak menikuti kunjungan. Mereka berjalan dari sekolah mereka di Jl. Lawu 100 Ponorogo bersama-sama teman dan guru pengajarnya. Tampak kecerian dan semangat di wajah mereka. Bersama teman mereka bercanda ringan disepanjang jalan.
Kunjungan ini memberi kesan tersendiri bagi para Lansia di panti jompo ini. Mereka begitu kelihatan terhibur dengan kedatangan anak-anak sholih dari SDIT Qurrota Ayun Ponorogo. Mata mereka berbinar dan tak jarang diantaranya berkaca-kaca bahagia. Tampak dari wajah mereka rasa kengen yang mendalam terhadap keluraga tercinta. Beberapa diantara mereka yang dititipkan dipanti karena keluarga diantaranya berada di luar kota dan bahkan di luar pulau.
Sdit qurrota ayun|qurrota ayun|ponorogo|sekolah mutu|sekolah juara|terdepan dalam prestasi|semua bisa|bagus|kota reyog|guru perubahan|Sekolah Sukses|kuttab al-furqon|hafidz quran Ponorogo|pondok tahfidz ponorogo|Gontor|qurrota a'yun|sdit qurrota a'yun|kab. ponorogo|Ponorogo|pemerintah kabupaten ponorogo|pemerintah kab. ponorogo|pemerintah kab ponorogo|kanal ponorogo|wisata ponorogo|kuliner ponorogo|sejarah ponorogo|reyog ponorogo|reyok ponorogo|berita ponorogo|semua tentang ponorogo|kec. ponorogo|kec ponorogo|sekolah ponorogo|sekolah favorit|qurrota ayun ponorogo|qurrota a'yun ponorogo|mendirikan sekolah mutu|mendirikan sekolah maju|sekolah maju ponorogo|ciri sekolah berkualitas|sekolah nu|sekolah muhammadiyah|anak hebat ponorogo|tausiyah|kegiatan sekolah|kurikulum sekolah|agenda sekolah|kesiswaan|guru muda|mipa|seni|panahan|prestasi ponorogo|prestasi sekolah|prestasi kita|humas ponorogo|bupati ponorogo|lantai 8 ponorogo|singa ponorogo|daerah ponorogo|wisata ponorogo|anak warok|warok|ngebel ponorogo|wisata ponorogo|full day school|full day school ponorogo|lukis ponorogo|karate ponorogo|super ponorogo|wow ponorogo|seni reyog ponorogo|seni reyok ponorogo|sdit qurrota a'yun ponorogo|sdit qurrota ayun ponorogo|darut taqwa Ponorogo|darut takwa|Kabar santri|
Aksi Waga Binaan memainkan Rebana
Kegiatan ini sangat meriah dan menarik. Pasalnya, dari anak-anak SDIT Qurrota Ayun Ponorogo juga menampilkan berbagai macam penampilan hiburan, seperti tari bujang ganong, pembacaan puisi tengang perjuangan orang tua dan tilawatil Quran. Sedangkan dari warga binaan menampilkan berbagai lagu yang diiringi dengan seni rebana dan tak kalah menarik adalah senam jari dan tari water melon yang kesemuanya diikuti oleh anak dengan sangat antusias.
Bapak Agus Trimuallim, Ka. UPT PSLU
Dinas Sosial Magetan Diponorogo
Memberikan Sambutan
Kepala PSLU Dinas Sosial Magetan di Ponorogo yaitu Bapak Agus Trimualim berpesan kepada anak-anak bahwa selama orang tua kita masih hidup terlebih nanti di waktu tuanya mereka harus berbakti kepada orang tua dengan selalu berbuat baik kepada orang tua serta mematuhi semua nasihatnya. Tak lupa, anak-anak juga dihimbau untuk rajin belajar agar kelak bisa sukses dan membahagiakan orang tuanya.
Kunjungan ke PSLU Dinas Sosial Magetan di Ponorogo tersebut meninggalkan kesan yang mendalam kepada anak-anak. Mereka sangat antusias bertanya kepada nenek-nenek disana. Ada yang bertanya tentang umur, asal daerah dan berapa jumlah keluarga mereka. Mereka merasa trenyuh melihat nenek-nenek yang hanya bisa berbaring saja. Mereka juga bergembira ketika nenek yang mereka ajak bicara terlihat gembira. Akhirya mereka berjanji kepada diri mereka sendiri bahwa mereka akan lebih menyayangi orang tua tidak terkecuali kakek dan nenek mereka.(Af/Dw)


Minggu, 21 Februari 2016

SDIT Qurrota A'yun Meraih Medali Emas Panahan Tingkat Nasional



Gading, Siswa Kelas 5 Abu Bakar SDIT Qurrota A'yun Ponorogo Menempati Podium Tertinggi|Sdit qurrota ayun|qurrota ayun|ponorogo|sekolah mutu|sekolah juara|terdepan dalam prestasi|semua bisa|bagus|kota reyog|guru perubahan|Sekolah Sukses|kuttab al-furqon|hafidz quran Ponorogo|pondok tahfidz ponorogo|Gontor|qurrota a'yun|sdit qurrota a'yun|kab. ponorogo|Ponorogo|pemerintah kabupaten ponorogo|pemerintah kab. ponorogo|pemerintah kab ponorogo|kanal ponorogo|wisata ponorogo|kuliner ponorogo|sejarah ponorogo|reyog ponorogo|reyok ponorogo|berita ponorogo|semua tentang ponorogo|kec. ponorogo|kec ponorogo|sekolah ponorogo|sekolah favorit|qurrota ayun ponorogo|qurrota a'yun ponorogo|mendirikan sekolah mutu|mendirikan sekolah maju|sekolah maju ponorogo|ciri sekolah berkualitas|sekolah nu|sekolah muhammadiyah|anak hebat ponorogo|tausiyah|kegiatan sekolah|kurikulum sekolah|agenda sekolah|kesiswaan|guru muda|mipa|seni|panahan|prestasi ponorogo|prestasi sekolah|prestasi kita|humas ponorogo|bupati ponorogo|lantai 8 ponorogo|singa ponorogo|daerah ponorogo|wisata ponorogo|anak warok|warok|ngebel ponorogo|wisata ponorogo|full day school|full day school ponorogo|lukis ponorogo|karate ponorogo|super ponorogo|wow ponorogo|seni reyog ponorogo|seni reyok ponorogo|sdit qurrota a'yun ponorogo|sdit qurrota ayun ponorogo|darut taqwa Ponorogo|darut takwa|Kabar santri|
Gading, Siswa Kelas 5 Abu Bakar
SDIT Qurrota A'yun Ponorogo
Menempati Podium Tertinggi
Prestasi gemilang kembali diraih oleh anak hebat SDIT Qurrota A'yun Ponorogo. Dialah Gading Aceh (Gading, 11 Th) yang duduk di bangku kelas 5 Abu bakar dan Maulana Adie Saputra (Adi, 12 Th). Mereka berdua telah menorehkan prestasi membanggakan di ajang BINUS indoor Archery National Championship di Tangerang, Ahad (21/02/2016). Selain mereka berdua, turut serta berlomba adalah Ridho Nur Ihsan (Ridho, 11 Th) kelas 5 Abu Bakar, Duta Mahardika (Duta, 11 Th) kelas 5 Abu Bakar, dan Satrio Bangun Putra Pratama (Rio, 10 th) kelas 4 Aziz.

peraih medali emas beregu Binus Indor Archery National Championship|Sdit qurrota ayun|qurrota ayun|ponorogo|sekolah mutu|sekolah juara|terdepan dalam prestasi|semua bisa|bagus|kota reyog|guru perubahan|Sekolah Sukses|kuttab al-furqon|hafidz quran Ponorogo|pondok tahfidz ponorogo|Gontor|qurrota a'yun|sdit qurrota a'yun|kab. ponorogo|Ponorogo|pemerintah kabupaten ponorogo|pemerintah kab. ponorogo|pemerintah kab ponorogo|kanal ponorogo|wisata ponorogo|kuliner ponorogo|sejarah ponorogo|reyog ponorogo|reyok ponorogo|berita ponorogo|semua tentang ponorogo|kec. ponorogo|kec ponorogo|sekolah ponorogo|sekolah favorit|qurrota ayun ponorogo|qurrota a'yun ponorogo|mendirikan sekolah mutu|mendirikan sekolah maju|sekolah maju ponorogo|ciri sekolah berkualitas|sekolah nu|sekolah muhammadiyah|anak hebat ponorogo|tausiyah|kegiatan sekolah|kurikulum sekolah|agenda sekolah|kesiswaan|guru muda|mipa|seni|panahan|prestasi ponorogo|prestasi sekolah|prestasi kita|humas ponorogo|bupati ponorogo|lantai 8 ponorogo|singa ponorogo|daerah ponorogo|wisata ponorogo|anak warok|warok|ngebel ponorogo|wisata ponorogo|full day school|full day school ponorogo|lukis ponorogo|karate ponorogo|super ponorogo|wow ponorogo|seni reyog ponorogo|seni reyok ponorogo|sdit qurrota a'yun ponorogo|sdit qurrota ayun ponorogo|darut taqwa Ponorogo|darut takwa|Kabar santri|
Gading, Adi dan Ridho Peraih Medali Emas Beregu
 dalam ajang BINUS Indor Archery National Championship
Gading telah berhasil memboyong medali emas di event tersebut. Sedangkan Adi dan Ridho berhasil meraih medali emas beregu bersama Gading di timnya.


Prestasi mereka ini adalah buah manis dari latihan yang intensif di Qurota Ayun Archery Club binaan Ust Anang Eko Setiawan. Mereka berlatih setiap hari Sabtu sebagaimana jadwal ekstrakrikuler Panahan berlatih. Disamping itu juga hampir tiap sore seusai sekolah mereka berlatih di lapangan sekolah bersama dengan teman peserta Qurota Ayun Archery Club di bawah naungan Yayasan Qurrota Ayun Ponorogo

Sabtu, 20 Februari 2016

Melatih Kemandirian Sejak Dini

Tugas orang tua baik itu disekolah dan apalagi dirumah adalah memaksimalkan potensi ananda agar berkembang secara optimal. Didukung dengan rasa kemandirian dan rasa tanggung jawab akan kewajibannya, sehingga seorang anak akan semakin mudah untuk meraih masa depan gemilang.

Bertepatan dengan hari Senin tanggal 15 Februari 2016, anak-anak SDIT Qurrota Ay'un Ponorogo belajar mengurus pribadinya. Dalam hal ini adalah menyiapkan baju kesehariannya dirumah. Anak-anak dipandu oleh ustadzahnya mencoba melibat bajunya sendiri-sendiri.

Tingkah polah mereka sungguh lucu dan menggugah semangat kita yang melihatnya. Ada diantaranya yang sudah terbiasa melakukannya dirumah, ada pula yang harus bergonta-ganti posisi pakain yang dilipatnya atau bahkan posisi tubuh mereka ke kanan kekiri untuk melipat baju mereka dengan lebih rapi. Maklum, mereka semua masih kelas 1 sekolah dasar.

Kegiatan ini diadakan untuk melatih kemandirian ananda. Masa-masa mereka sudah mulai mamasuki lingkungan dan tugas belajar yang baru. Dari kuantitas barang pribadi mereka juga sudah lumayan banyak. Sungguh pemikiran tersendiri ketika melihat anak didik kita belum mampu mengatur barang pribadinya. Pakaian masih dicucikan orang tua atau bahkan pembantu. Pulang sekolah sepatu dibiarkan berserakan dilantai dan banyak lagi barang pribadi mereka yang perlu sedari awal mereka sadari bahwa itu adalah hak dan tanggung jawab mereka.


Semoga penerus kita menjadi generasi yang mandiri. Amiin  

Reyog Ponorogo dalam penutupan kemah Nasional SIT

Sdit qurrota ayun|qurrota ayun|ponorogo|sekolah mutu|sekolah juara|terdepan dalam prestasi|semua bisa|bagus|kota reyog|guru perubahan|Sekolah Sukses|kuttab al-furqon|hafidz quran Ponorogo|pondok tahfidz ponorogo|Gontor|qurrota a'yun|sdit qurrota a'yun|kab. ponorogo|Ponorogo|pemerintah kabupaten ponorogo|pemerintah kab. ponorogo|pemerintah kab ponorogo|kanal ponorogo|wisata ponorogo|kuliner ponorogo|sejarah ponorogo|reyog ponorogo|reyok ponorogo|berita ponorogo|semua tentang ponorogo|kec. ponorogo|kec ponorogo|sekolah ponorogo|sekolah favorit|qurrota ayun ponorogo|qurrota a'yun ponorogo|mendirikan sekolah mutu|mendirikan sekolah maju|sekolah maju ponorogo|ciri sekolah berkualitas|sekolah nu|sekolah muhammadiyah|anak hebat ponorogo|tausiyah|kegiatan sekolah|kurikulum sekolah|agenda sekolah|kesiswaan|guru muda|mipa|seni|panahan|prestasi ponorogo|prestasi sekolah|prestasi kita|humas ponorogo|bupati ponorogo|lantai 8 ponorogo|singa ponorogo|daerah ponorogo|wisata ponorogo|anak warok|warok|ngebel ponorogo|wisata ponorogo|full day school|full day school ponorogo|lukis ponorogo|karate ponorogo|super ponorogo|wow ponorogo|seni reyog ponorogo|seni reyok ponorogo|sdit qurrota a'yun ponorogo|sdit qurrota ayun ponorogo|Kemah Nasional Jaringan Sekolah Islam Terpadu tahun ini digelar di Bumi perkemahan Cuban Rondo, Malang. Acara ini diikuti oleh Peserta dari Indonesia dan juga dari Malaysia dan Thailand.

Kemah yang digelar sejak Selasa, 3 Nopember 2015 hingga Sabtu, 7 Nopember 2015 ini diikuti 8.500 Anggota. Acara yang dibuka dengan peluncuran roket sebanyak tiga buah. Roket ini sebagai tanda bahwa ini adalah kemah Nasional ketiga.
Sdit qurrota ayun|qurrota ayun|ponorogo|sekolah mutu|sekolah juara|terdepan dalam prestasi|semua bisa|bagus|kota reyog|guru perubahan|Sekolah Sukses|kuttab al-furqon|hafidz quran Ponorogo|pondok tahfidz ponorogo|Gontor|qurrota a'yun|sdit qurrota a'yun|kab. ponorogo|Ponorogo|pemerintah kabupaten ponorogo|pemerintah kab. ponorogo|pemerintah kab ponorogo|kanal ponorogo|wisata ponorogo|kuliner ponorogo|sejarah ponorogo|reyog ponorogo|reyok ponorogo|berita ponorogo|semua tentang ponorogo|kec. ponorogo|kec ponorogo|sekolah ponorogo|sekolah favorit|qurrota ayun ponorogo|qurrota a'yun ponorogo|mendirikan sekolah mutu|mendirikan sekolah maju|sekolah maju ponorogo|ciri sekolah berkualitas|sekolah nu|sekolah muhammadiyah|anak hebat ponorogo|tausiyah|kegiatan sekolah|kurikulum sekolah|agenda sekolah|kesiswaan|guru muda|mipa|seni|panahan|prestasi ponorogo|prestasi sekolah|prestasi kita|humas ponorogo|bupati ponorogo|lantai 8 ponorogo|singa ponorogo|daerah ponorogo|wisata ponorogo|anak warok|warok|ngebel ponorogo|wisata ponorogo|full day school|full day school ponorogo|lukis ponorogo|karate ponorogo|super ponorogo|wow ponorogo|seni reyog ponorogo|seni reyok ponorogo|sdit qurrota a'yun ponorogo|sdit qurrota ayun ponorogo|
Sukro Muhab, selaku ketua JSIT Nasional menegaskan bahwa dalam kegiatan kemah ini  diajarkan budaya religius, bersih, rapi, disiplin, cerita, suka berbagi, dan peduli lingkungan, sebagai bekal bagi generasi muda untuk menjayakan Indonesia. Dan inilah budaya yang harus terus dijaga dan dilestarikan dinusantara.

Dari Ponorogo hadir perwakilan dari SMPIT Daruttaqwa. Dalam kesempatan ini SMPIT Darut Taqwa menampilkan kesenian Reyog Ponorogo yang merupakan aset Budaya Nasional. Dalam acara ini juga ditampilkan parade budaya 33 Kesenian daerah dari 33 Propinsi di Indonesia. 

Acara kemah JSIT juga dimeriahkan dengan penampilan Group Nasyid Nasional. Hadir dan tampil group Nasyid dari Jakarta Ruhul JadidJustice Voice dari jogjakarta dan Suara Persaudaraan dari malang(Alf/IM)

Wisuda Tahfidz Jus 30 2015

Sdit qurrota ayunqurrota ayunponorogosekolah mutusekolah juaraterdepan dalam prestasisemua bisabaguskota reyogguru perubahanSekolah Sukseskuttab al-furqonhafidz quran Ponorogopondok tahfidz ponorogoGontorqurrota a'yunsdit qurrota a'yunkab. ponorogoPonorogopemerintah kabupaten ponorogopemerintah kab. ponorogopemerintah kab ponorogokanal ponorogowisata ponorogokuliner ponorogosejarah ponorogoreyog ponorogoreyok ponorogoberita ponorogosemua tentang ponorogokec. ponorogokec ponorogosekolah ponorogosekolah favoritqurrota ayun ponorogoqurrota a'yun ponorogomendirikan sekolah mutumendirikan sekolah majusekolah maju ponorogociri sekolah berkualitassekolah nusekolah muhammadiyahanak hebat ponorogotausiyahkegiatan sekolahkurikulum sekolahagenda sekolahkesiswaanguru mudamipasenipanahanprestasi ponorogoprestasi sekolahprestasi kitahumas ponorogobupati ponorogolantai 8 ponorogosinga ponorogodaerah ponorogowisata ponorogoanak warokwarokngebel ponorogowisata ponorogofull day schoolfull day school ponorogolukis ponorogokarate ponorogosuper ponorogowow ponorogoseni reyog ponorogoseni reyok ponorogosdit qurrota a'yun ponorogosdit qurrota ayun ponorogo
Foto Bersama Wisudawan-Wisudawati tahfidz juz 30
SDIT Qurrota A'yun Ponorogo pada hari sabtu, 28 November 2015 menggelar wisuda tahfidz juz 30. Wisuda ini diikuti oleh santriwati SDIT Qurrota A'yun Ponorogo dari kelas 3 hingga kelas 6 yang telah hafal Juz 30.

Acara ini dilaksanakan di Majid Qurrota A'yun Ponorogo dengan hikmat dan penuh nuansa Al-Qur'an. Tampak orang tua senang dan bangga melihat anak anaknya mengikuti ujian terbuka ini. "Senang, bangga dan bersyukur. Alhamdulillah..." Unagkap salah seorang wali santri.

Dalam ujian tahfidz kali ini peserta diberikan kesempatan untuk mengajukan diri mengikuti ujian. Tentu saja syaratnya telah hafal Juz 30. Dan rata-rata kelas 3-kelas 6 memang telah mampu menghafal juz 30.

Dalam ujian tahfidz juz 30 ini peserta diuji oleh tim penguji. Peserta juga diuji dari perwakilan Departemen Agama. Selain itu, wali santri juga diberikan kesempatan untuk ikut menguji peserta wisuda Tahfidz Juz 30 ini.

Dan hasilnya mumtaz, semua lulus dengan predikat mumtaz. Predikat mumtaz didapat setelah peserta diuji public dengan tim Penguji baik dari tim itu sendiri, dari undangan kemenag maupun dari orang tua.

"Smoga hafalannya bisa bertambah dan bertambah serta tidak mudah hilang" Do'a salah seorang wali santri SDIT Qurrota A'yun Ponorogo. (Alf/Dasuki)

Kamis, 18 Februari 2016

Resmikan Dua Gedung Dengan Nama Pahlawan Nasional

Bertepatan dengan peringatan hari pahlawan 10 November 2015, Ketua Yayasan Qurrota A’yun Ponorogo, Ustad. Ahmad Marsudin, M.Si melaunching 2 nama gedung SDIT Qurrota A’yun Ponorogo dengan nama pahlawan nasional yaitu Jenderal Sudirman dan Pangeran Diponegoro. Harapannya, anak-anak maupun keluarga besar Yayasan Qurrota A’yun Ponorogo akan meneladani sifat-sifat kemuliaan kedua pahlawanan tersebut yang dikenal sangat  sholeh. 
 
Sdit qurrota ayun|qurrota ayun|ponorogo|sekolah mutu|sekolah juara|terdepan dalam prestasi|semua bisa|bagus|kota reyog|guru perubahan|Sekolah Sukses|kuttab al-furqon|hafidz quran Ponorogo|pondok tahfidz ponorogo|Gontor|diponegoro|jendral sudirman|peresmian gedung sekolah|
Gedung SDIT Qurrota A'yun
 "Nama bukan hanya sekedar identitas akan tetapi nama itu di dalamnya mengandung do’a, cita-cita dan harapan." Ahmad Marsudin (Ketua yayasan Qurrota A'yun Ponorogo)

Dikatakan Ustad. Marsudin, bahwa nama itu bukan hanya sekedar identitas akan tetapi nama itu di dalamnya mengandung doa, harapan dan juga cita-cita. Begitu juga untuk pemberian nama yayasan Qurrota A’yun begitu juga dengan nama sekolah-sekolahnya diberi nama Qurrota Ayun maka di dalamnya ada doa, cita-cita dan juga harapan agar anak anak sekaliyan dan seluruh keluarga besar Yayasan Qurrota A’yun akan menjadi permata hati untuk keluarganya dan permata hati untuk masyarakat Indoensia.
Begitu juga ketika kita semua masuk ke kelas-kelas di SDIT Qurrota A’yun Ponorogo juga ada nama-nama kelas mulai dari Abu Bakar, Umar bin Khatab, Usman, Ali Bin Abu Thalib dan  Umar bin Abdull Aziz, nama-nama itu tidak sekedar identitas tetapi nama-nama itu terkandung di dalamnya sebuah do’a sebuah harapan dan juga cita-cita agar anak-anak sekaliyan mewarisi sifat sifat kemuliaan para sahabat yang di cintai Allah SWT.
“Melalui momentum hari pahlawan ini maka saya resmikan nama kedua gedung SDIT Qurrota A’yun yaitu gedung jenderal sudirman dan gedung pengeran diponegoro.” Ucap Marsudin ketua yayasan.
Ditambahkan Marsudin, pembubuhan nama kedua gedung itu dengan mengambil nama pahlawan itu bukan hanya sekedar identitas melainkan di dalamnya ada cita-cita, ada harapan dan do’a agar anak-anak bisa meneladani perjuangan kedua pahlawan tersebut. 
Ada tiga hal yang dilakukan jenderal sudirman selama perjuangan yang harus kita tauladani adalah jenderal sudirman selalu menjaga dirinya dalam kondisi suci baik di waktu damai maupun perang selalu menjaga wudhu, kemudian jenderal sudirman selalu sholat tepat waktu dalam kondisi apapun dan terakhir adalah jenderal sudirman selalu perhatian kepada masyarakat Indonesia. Untuk itu, pihak yayasan mengharapkan kepada anak-anaknya juga harus punya sifat perhatian kepada keluarganya, perhatian untuk lingkungannya dan juga menjadi contoh-contoh kebaikan bagi siapa saja yang ada di sekitar kita. Allahhu akbar……allahu akbar.

Hablum Minaallah wa Hamblum Minannas

Sdit qurrota ayun|qurrota ayun|ponorogo|sekolah mutu|sekolah juara|terdepan dalam prestasi|semua bisa|bagus|kota reyog|guru perubahan|Sekolah Sukses|kuttab al-furqon|hafidz quran Ponorogo|pondok tahfidz ponorogo|Gontor|
Ustadzah Iva Riani S.Pd
Wujud dari Hablumminallah dan Hablumminannas yang baik adalah akhlak yang baik terhadap sesama manusia.

Sejak diturunkannya Al Qur’an diturunkan dan diantaranya Islam mengajarkan dua buah prinsip yang sangat penting yaitu hubungan dengan Allah (Hablumminallah) dan hubungan dengan sesama manusia (Hablumminannas).

Adanya hubungan ini adalah konsekuensi tak terhindarkan dari adanya interaksi kita dengan Allah karena kita selalu membutuhkan pertolongan Nya dan interaksi dengan sesama manusia karena kita membutuhkan bantuannya. Seorang muslim tidaklah cukup membangun hubungan baik dengan Allah tetapi harus pula membangun hubungan baik dengan sesama manusia. Allah berfirman dalam Qur’an surat Al-imran ayat 112 yang artinya:

"mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia"

Hablumminallah maupun Hablumminannas adalah dua aspek yang tidak dapat dipisahkan. Kedua hubungan tersebut sama penting dan harus berjalan seimbang.

Hablumminallah ialah amalan-amalan yang termasuk persoalan ibadah. Contohnya solat, puasa, zakat, haji, baca Al Quran, doa, zikir, tahlil, sholawat dan lain-lain.

Sdit qurrota ayun|qurrota ayun|ponorogo|sekolah mutu|sekolah juara|terdepan dalam prestasi|semua bisa|bagus|kota reyog|guru perubahan|Sekolah Sukses|kuttab al-furqon|hafidz quran Ponorogo|pondok tahfidz ponorogo|Gontor|
Hablumminannas ialah amalan-amalan lahir kita yang termasuk dalam bidang-bidang muamalat (kerja-kerja yang ada hubungannya dengan masyarakat), munakahat (persoalan kekeluargaan) dan jinayah serta tarbiyah Islamiyah, soal-soal siasah, fisabilillah, jihad dan persoalan alam beserta isinya.

Dengan aturan yang berasal dari Allah maka tidak ada alasan apapun bagi seseorang untuk melanggar perintah Allah. Hidup bermasyarakat adalah hal yang tak bisa dihindarkan sebagaimana sudah kita ketahui bahwa seorang muslim tidak mungkin hidup sendiri dan menjauh dari jamaah. Bahkan dalam shalat pun, Allah menyuruh kita untuk melaksanakannya secara berjamaah bukan sendiri-sendiri. Hubungan sesama manusia dalam Islam adalah hubungan sebagai saudara sebagaimana firman Allah surat al Hujurot ayat 10 yang artinya:

"orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat."

Sdit qurrota ayun|qurrota ayun|ponorogo|sekolah mutu|sekolah juara|terdepan dalam prestasi|semua bisa|bagus|kota reyog|guru perubahan|Sekolah Sukses|kuttab al-furqon|hafidz quran Ponorogo|pondok tahfidz ponorogo|Gontor|
Dari ayat menjelaskan bahwa kita sebagai manusia harus menjaga tali shilaturahmi sesama manusia Allah memberikan resep-resep agar hubungan dengan sesama manusia dapat terjalin dengan harmonis. Tujuh resep tersebut terdapat dalam Al-Qur'an surat Al-Hujarat@6-12.

1.      budayakan tabayun. Tabayun adalah mengecek kebenaran suatu berita yang sampai ke telinga kita
2.      budaya ishlah. Ishlah adalah meluruskan yang tidak lurus, mendamaikan yang tidak damai, merukunkan yang tidak rukun, termasuk meluruskan informasi yang salah.
3.      hindarkan taskhirriyah, meremehkan atau memperolo-olokan orang lain.
4.      jangan menghina orang lain,
5.      menjauhkan sikap su-udhon atau buruk sangka.
6.      jangan suka mencari kesalahan orang lain.
7.      jangan suka menggunjing orang lain atau ghibah.

Selain contoh perilaku yang telah disebutkan di atas, intinya hubungan dengan sesama manusia haruslah dilandasi dengan prinsip-prinsip keadilan, saling menghargai dan ujung-ujungnya adalah hubungan yang saling menguntungkan (mutualisme). Rasulullah SAW bersabda “Sebaik-baik manusia diantara kalian adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain”. Oleh karena itu, sudah selayaknya kita sebagai seorang muslim memanfaatkan Hablumminannas untuk berlomba-lomba menjadi manusia yang paling bermanfaat bagi orang lain. Siapa pun yang berhubungan dengan kita harusnya dia merasakan keuntungan bukanlah kerugian. Itulah prinsip bermasyarakat dalam Islam. Dapat hidup berjamaah sesuai perintah Allah adalah sebuah kesuksesan seorang hamba karena dengan begitu dia telah berhasil melewati berbagai rintangan dalam rangka ibadah kepada Allah (Hablumminannas).

Selasa, 09 Februari 2016

Lidah adalah Amanah


sdit qurrota ayun ponorogo sdit qurrota ayun ponorogo sdit qurrota ayun ponorogo sdit qurrota ayun ponorogo sdit qurrota ayun ponorogo sdit qurrota ayun ponorogo sdit qurrota ayun ponorogo sdit qurrota ayun ponorogo sdit qurrota ayun ponorogo sdit qurrota ayun ponorogo sdit qurrota ayun ponorogo sdit qurrota ayun ponorogo sdit qurrota ayun ponorogo sdit qurrota ayun ponorogo sdit qurrota ayun ponorogo sdit qurrota ayun ponorogo sdit qurrota ayun ponorogo sdit qurrota ayun ponorogo sdit qurrota ayun ponorogo sdit qurrota ayun ponorogo sdit qurrota ayun ponorogo sdit qurrota ayun ponorogo sdit qurrota ayun ponorogo sdit qurrota ayun ponorogo sdit qurrota ayun ponorogo sdit qurrota ayun ponorogo sdit qurrota ayun ponorogo sdit qurrota ayun ponorogo sdit qurrota ayun ponorogo sdit qurrota ayun ponorogo sdit qurrota ayun ponorogo sdit qurrota ayun ponorogo sdit qurrota ayun ponorogo sdit qurrota ayun ponorogo sdit qurrota ayun ponorogo sdit qurrota ayun ponorogo sdit qurrota ayun ponorogo sdit qurrota ayun ponorogo sdit qurrota ayun ponorogo sdit qurrota ayun ponorogo sdit qurrota ayun ponorogo sdit qurrota ayun ponorogo sdit qurrota ayun ponorogo sdit qurrota ayun ponorogo sdit qurrota ayun ponorogo sdit qurrota ayun ponorogo sdit qurrota ayun ponorogo sdit qurrota ayun ponorogo sdit qurrota ayun ponorogo sdit qurrota ayun ponorogo sdit qurrota ayun ponorogo sdit qurrota ayun ponorogo sdit qurrota ayun ponorogo sdit qurrota ayun ponorogo sdit qurrota ayun ponorogo sdit qurrota ayun ponorogo sdit qurrota ayun ponorogo sdit qurrota ayun ponorogo sdit qurrota ayun ponorogo sdit qurrota ayun ponorogo sdit qurrota ayun ponorogo sdit qurrota ayun ponorogo sdit qurrota ayun ponorogo
Ustdh. Dewi Mahirotunnisa, S.Pd..I
Disampaikan  dalam tausiyah morning,
11022016
Kata Aa’ Gym, “ Lidah adalah amanah”, maka bila kita membicarakan amanah berarti apa yang saat ini kita miliki akan diminta pertanggung jawaban nantinya. Karena lidah adalah titipa Allah, dan setiap titipan haruslah dijaga dengan baik haruslah dijaga dengan baik agar tidak lecet ketika dikembalikan pada pemilikNya. Sebab apapun yang telah keluar dari lidah tidak akan mampu ditarik kembali. Bahkan mungkin banyaknya dosa dikandung badan selama ini lahir dari lidah kita. Mungkin kita pernah berbicara seenaknya, tapi kita tidak pernah berfikir apakah lawan bicara kita terluka ataukah tidak. Mungkin niatnya bercanda tapi tanpa kita sadari hati telah terlukai, bahwa ucapan yang keluar dari lidah ternyata lebih tajam dari anak panah. Kalau lah panah itu tertancap dalam-dalam di pikiran dan hati, maka mencabutnya akan semakin sulit. Dan misalnya berhasil mencabutnya, jangan lupa bahwa bekas lubang yang tertancap akan terus membekas selamanya.
Marilah kita merenung sejenak, mungkin saja orang-orang yang kita sayangi selama ini pergi karena kita tidak mampu menjaga ucapan. Begitu banyak persahabatan yang kandas ditengah jalan disebabkan oleh lisan yang tak terjaga. Bayangkan seberapa sering lidah kita menjadi lebiuh tajam mengiris-iris hati hingga berdarah karena pahitnya ucapan. Mungkin niatnya bercanda, tapi siapa sangka sensitive manusia itu berbeda-beda. Sepatah dua patah kata seakan mengunus dengan kejamdan meninggalkan luka. Begitu banyak orang hebat tergelincir akibat salah berkata. Begitu banyak peperangan terjadi akibat lisan yang terucap.
Kualitas diri seseorang bisa diukur dari kemampuannya menjaga lidah. Orang-orang beriman tentu akan berhati-hati dalam menggunakan lidahnya. "Wahai orang-orang beriman takutlah kalian pada Allah dan berkatalah dengan kata-kata yang benar." (QS Al-Ahzab:70). Sementara itu, Rasulullah saw bersabda, "Siapa yang beriman pada Allah dan hari akhir, maka hendaklah dia berkata baik atau diam". (HR Bukhari No. 6089 dan imam muslim no. 46 dari abu hurairah).
Bahkan Al-Imam asy-syafi’I juga mengatakan, ‘apabila dia ingin berbicara hendakalah dipikirkan terlebih dahulu. Bila jelas maslahahnya maka berbicaralah. Jika ragu, janganlah dia berbicara hingga tampak maslahatnya.’ (Al Adzkar hlm. 284)

Nabi Muhammad saw termasuk orang yang sangat jarang berbicara. Namun, sekalinya berbicara, isi pembicaraannya bisa dipastikan kebenarannya. Bobot ucapan Rasulullah sangat tinggi, seolah tiap kata yang terucap adalah butir-butir mutiara yang cemerlang. Indah, berharga, bermutu, dan monumental. Ucapan Rasulullah saw menembus hati, menggugah kesadaran, menghujam dalam jiwa, dan mengubah perilaku orang (atas izin Allah). Bukan saja karena lisan Rasulullah dibimbing Allah dan posisinya sebagai penyampai wahyu, di mana ucapan-ucapan darinya menjadi dasar hukum. Lebih dari itu, Rasulullah sejak kecil sudah dikenal sebagai Al-Amin, tidak pernah berkata dusta walau sekali saja. Investasi moral ini tentu sangat mempengaruhi kualitas ucapannya.Dalam sebuah kitab ada keterangan menarik. Disebutkan ada empat jenis manusia diukur dari kualitas pembicaraannya.

Pertama, orang yang berkualitas tinggi. Kalau dia berbicara, isinya sarat dengan hikmah, ide, gagasan, solusi, ilmu, dzikir, dan sebagainya. Orang seperti ini pembicaraannya bermanfaat bagi dirinya sendiri, juga bagi orang lain yang mendengarkan. Jika dia diajak berbicara sekalipun ngobrol, ujungnya adalah manfaat.

Ketika disodorkan padanya keluhan tentang krisis, dengan tangkas dia menjawab, "Krisis adalah peluang bagi kita untuk mengevaluasi kekurangan yang ada. Dengan krisis, siapa tahu kita akan lebih kreatif? Kita bisa mencari celah-celah peluang inovasi. Pokoknya jangan putus asa, semangat terus!" Siapa saja yang biasa berbicara tentang solusi, gagasan, hikmah, dan hal-hal serupa itu, insya Allah dia adalah manusia yang berkualitas.

Kedua, orang yang biasa-biasa saja. Ciri orang seperti ini adalah selalu sibuk menceritakan peristiwa. Melihat ada kereta api terguling, dia berkomentar ribut sekali. Seolah dirinya yang kelindes kereta. Ketika bertemu seorang artis, terus dicerita-ceritakan tiada henti. Pokoknya ada apa saja dikomentari. Dia seperti juru bicara yang wajib berkomentar kapan pun ada peristiwa. Tidak peduli peristiwa layak dia komentari atau tidak.
Ini tipe manusia tukang cerita peristiwa. Prinsip yang dia pegang: "Pokoknya bunyi!" Tidak ada masalah dengan peristiwa. Jika melalui itu semua kita bisa memungut hikmah yang sebaik-baiknya, insya Allah peristiwa bermanfaat. Namun, jika dari peristiwa-peristiwa itu tidak ada yang dituju kecuali menunggu sampai mulut lelah sendiri, ini tentu kesia-siaan.

Ketiga, orang rendahan. Cirinya kalau berbicara isinya hanya mengeluh, mencela, atau menghina. Apa saja bisa jadi bahan keluhan. Ketika kepadanya disodorkan makanan, jurus keluhannya segera berhamburan. Terus saja makanan dikeluhkan, walau kenyataannya semua akhirnya habis juga.

Mengeluh dan mencela, itu hari-hari orang rendahan. Seolah tiada hari berlalu tanpa keluh-kesah. Ketika turun hujan, hujan segera dicaci. "Ohh, hujan melulu, di mana-mana becek. Jemuran nggak kering-kering." Ketika di jalanan macet, mengeluh. Ketika ada lampu merah, mengeluh. Ketika ada polisi, mengeluh. Ketika ada orang meminta-minta, mengeluh. Dan seterusnya. Seolah tiada hari berlalu tanpa keluh-kesah. Alangkah menderita hidup orang yang dipenjara oleh keluh-kesah. Dia tidak bisa membedakan mana nikmat dan mana musibah. Seluruh lembar hidupnya dimaknai sebagai kesusahan, sehingga layak dikeluhkan.

Keempat, orang yang dangkal. Adalah mereka yang semua pembicaraannya tidak keluar dari menyebut-nyebut kehebatan dirinya, jasa-jasanya, kebaikan-kebaikannya. Padahal hidup ini adalah pengabdian untuk Allah. Mengapa harus kita membanggakan apa yang Allah titipkan pada kita?

Orang-orang dangkal ini akan terus berbicara tiada henti. Tak lupa dia selalu menyelipkan kata-kata kesombongan dan membanggakan diri
Orang-orang dangkal tiada bosan mengekspose diri, menyebut jasa, kebaikan, dan prestasinya. Dia selalu ingin tampak menonjol dan mendominasi. Jika ada orang lain yang secara wajar tampak lebih baik, hatinya teriris-iris, tidak rela, dan sangat berharap orang itu akan segera celaka. Inilah ilmu gelas kosong. Gelas kosong, maunya diisi terus. Orang yang kosong dari harga diri, inginnya minta dihargai terus. Kita harus berhati-hati dalam berbicara. Harus kita sadari bahwa berbicara itu dibatasi oleh etika-etika. Hendaklah kita ada di atas rel yang benar. Jangan sampai kita jatuh dalam apa-apa yang Allah larang.

Dalam berbicara kita jangan bergunjing (ghibah). Bergunjing adalah perbuatan yang ringan, bahkan bagi sebagian orang mungkin dianggap mengasyikkan. Namun, jika dilakukan dengan sengaja, apalagi dengan kesadaran penuh dan tekad menggebu, bergunjing bisa menjadi dosa besar.

"Dan janganlah kalian ber-ghibah (bergunjing) sebagian kalian terhadap sebagian yang lain. Apakah suka salah-seorang dari kalian makan daging bangkai saudaranya? Maka, kalian tentu akan sangat jijik kepadanya. Dan takutlah kalian kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat." (QS Al-Hujurat:12).

Namun tak selamanya lidah membuat kita luka. Karena lidah juga mampu menyatukan persahabatan yang dulu terpisahkan. Lidah juga mampu merapatkan barisan walau sebelunya tak beraturan. Begitu hebatnya lisan, jikalau ia digunakan untuk kebaikan. Maka siapapun yang i9ngin pandai berbicara ada baiknya mengimbangi dengan ilmu agama. Karena untuk menun tun dan menjaganya. Lisan adalah karunia Allah yang besar. Sehingga ia harus disyukuri dengan sebenar-benarnya. Lidah dipakai untuk sebuah kebaikan, menginspirasi orang banyak, saling mengingatkan dalam kebaikan. Namun apabila ada sebuah perkara yang tidak diketahui alangkah baiknya kita diam.

Lantas jika ada sebuah peribahasa,”mulutmu harimaumu”. Mungkin ada benarnya juga. Bukankah harimau adalah hewan pemakan daging? Jadi kalau diibaratkan dengan “lidah mungkin dada beberapa kesamaaan, sama-sama menusuk daging. Karena lidah mampu membuat pikiran dan hati terluka. Namun kalaulah seekor harimau tidak akan mau memangsa sesamanya. Tapi kalaulah lidah maka siapapun bias menjadi korbannya. Yang pasti setiap ucapan yang kita keluarkan semua didengar oleh Allah swt tak ada satu pun patah kata yang keluar dari mulut kita kecuali akan dipertanggung jawabkan olehNya.

Kita tidak bisa memaksa orang lain berbuat sesuai keinginan kita. Tapi kita bisa memaksa diri kita untuk melakukan yang terbaik menyikapi sikap orang lain. Banyak bicara tidak selalu buruk, yang buruk adalah banyak berbicara kebatilan. Boleh-boleh saja kita produktif berbicara, tapi harus proporsional. Jika kita berbicara hal yang benar dan memang harus banyak, tentu kita lakukan hal itu. Pembicaraan seringkali bergeser dari rel kebaikan ketika kita tidak proporsional.

Semua orang harus menjaga lidahnya. Tidak peduli apakah itu orang-orang yang dianggap ahli agama. Orang-orang yang pandai membaca Al-Quran atau hadis, tidak otomatis pembicaraannya telah terjaga. Di sini tetap dibutuhkan proses belajar, berlatih, dan terus berjuang agar mutu kata-kata kita semakin meningkat.
Alangkah ironi jika orang-orang yang ahli agama, namun tidak menjaga lisan. Dia banyak menasihati umat dengan perilaku-perilaku yang baik, tapi saat yang sama dia tidak melakukan hal itu. Jika orang-orang preman berkata kasar, jorok, dan tak mengenai tata krama, orang masih maklum. Namun, jika orang-orang alim yang melakukannya, tentu ini adalah bencana serius.

Satu langkah konkret untuk memulai upaya menjaga lisan adalah dengan mulai mengurangi jumlah kata-kata. Makin sedikit bicara, makin tipis peluang kesalahan. Sebaliknya makin banyak bicara, peluang tergelincir lidah semakin lebar. Jika lidah kita telah meluncur tanpa kendali, kehormatan kita seketika akan runtuh. Berbahagialah bagi siapa yang bisa berkata dengan akhlak tinggi. Selalu berkata baik. Jika tidak, cukup diam saja!

Saudaraku, sadarilah bahwa lidah ini adalah amanah. Tiap-tiap kata yang terucap darinya kelak akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah. Jadikan ucapan-ucapan kita adalah modal untuk mengundang keridhaan Allah. Jangan jadikan kata-kata itu sebagai sebab datangnya murka dan kebencian-Nya.
Alangkah sagat beruntungnya orang yang mampu menahan diri dari kesia-siaan dalam berkata-kata dan menggantinya dengan berdzikir kepada Allah. Mulai sekarang ada baiknya kita berfikir dahulu sebelum berucap, Karen a mana tahu apa yang akan kita ucapkan bias membawa mudhorot. Tapi kalaulah itu baik menurut Allah dan RasulNya maka katakanlah saja apa adanya. Diamlah jika kita tidak tahu, karena diam tidak akan pernah salah.

Semoga Allah SWT membimbing lisan kita untuk berucap mengikuti keteladanan Rasulullah saw. Ucapan itu keluar dari lisan bagai untaian mutiara yang sarat dengan kebenaran, berharga, bermutu, dan membawa maslahat bagi siapa pun yang mendengarkannya. Amin. Wallahu a`lam bishshawab. 


Senin, 08 Februari 2016

Prestasi Adalah Budaya

Sekolah dasar islam terpadu Qurota ayun Ponorogo adalah sekolah yang dikelola secara apik dengan sistem full day school. Sekolah ini memakai multi metode dalam pembelajarannya sehingga anak tetap merasa nyaman walau seharian disekolah. |Qurrota a'yun ponorogo|Qurrota a'yun ponorogo|Qurrota a'yun ponorogo|Qurrota a'yun ponorogo|Qurrota a'yun ponorogo|Qurrota a'yun ponorogo|Qurrota a'yun ponorogo|Qurrota a'yun ponorogo|Qurrota a'yun ponorogo|Qurrota a'yun ponorogo|Qurrota a'yun ponorogo|Qurrota a'yun ponorogo|Qurrota a'yun ponorogo|Qurrota a'yun ponorogo|Qurrota a'yun ponorogo|Qurrota a'yun ponorogo|Qurrota a'yun ponorogo|Qurrota a'yun ponorogo|Qurrota a'yun ponorogo|Qurrota a'yun ponorogo|Qurrota a'yun ponorogo|Qurrota a'yun ponorogo|Qurrota a'yun ponorogo|Qurrota a'yun ponorogo|Qurrota a'yun ponorogo|Qurrota a'yun ponorogo|Qurrota a'yun ponorogo|Qurrota a'yun ponorogo|Qurrota a'yun ponorogo|Qurrota a'yun ponorogo|Qurrota a'yun ponorogo|Qurrota a'yun ponorogo|Qurrota a'yun ponorogo|Qurrota a'yun ponorogo|Qurrota a'yun ponorogo|Qurrota a'yun ponorogo|Qurrota a'yun ponorogo|Qurrota a'yun ponorogo|Qurrota a'yun ponorogo|Qurrota a'yun ponorogo|Qurrota a'yun ponorogo|Qurrota a'yun ponorogo|SDIT Qurrota a'yun ponorogo|SDIT Qurrota a'yun ponorogo|SDIT Qurrota a'yun ponorogo|SDIT Qurrota a'yun ponorogo|SDIT Qurrota a'yun ponorogo|SDIT Qurrota a'yun ponorogo|SDIT Qurrota a'yun ponorogo|SDIT Qurrota a'yun ponorogo|SDIT Qurrota a'yun ponorogo|SDIT Qurrota a'yun ponorogo|SDIT Qurrota a'yun ponorogo|SDIT Qurrota a'yun ponorogo|Sekolah masa depan|Sekolah mutu Ponorogo|Sekolah mutu Ponorogo|Sekolah mutu Ponorogo|Sekolah mutu Ponorogo|Sekolah mutu Ponorogo|Sekolah mutu Ponorogo|Sekolah mutu Ponorogo|Sekolah mutu Ponorogo|Sekolah mutu Ponorogo|Sekolah mutu Ponorogo|Sekolah mutu Ponorogo|Sekolah mutu Ponorogo|Sekolah mutu Ponorogo|Sekolah mutu Ponorogo|Sekolah mutu Ponorogo|Sekolah mutu Ponorogo|Sekolah mutu Ponorogo|Sekolah mutu Ponorogo|Sekolah mutu Ponorogo|Sekolah PrestasiSekolah PrestasiSekolah PrestasiSekolah PrestasiSekolah PrestasiSekolah PrestasiSekolah PrestasiSekolah PrestasiSekolah PrestasiSekolah PrestasiSekolah Prestasi
Prestasi tiada henti adalah sebuah kalimat yang sangat pas disematkan pada SDIT Qurrota A'yun Ponorogo. Hampir setiap pekan pada semester ini selalu ada piala baru yang tersumbang ke sekolah. Mulai dari tingkat kecamatan hingga tingkat provinsi. Sungguh prestasi yang luar biasa yang dihasilkan siswa dipandu oleh pembimbing yang berbakat.
Adalah hasil yang sangat memuaskan diraih ananda Khansa Fathiya Wahyono dan Najma Chusna Khuluqi keduanya adalah siswa kelas 6 Ali bin Abi Tholib. Anak-anak hebat ini telah menjuarai kejuaraan Sains se-Jawa Timur. Mereka berhasil menyabet Juara 1 sekaligus berhasil menggondol Juara Umum. Dengan demikian, menambah bukti bahwa anak-anak ini adalah bagian dari generasi emas Indonesia dari Sekolah Islam yang besok akan menjayakan bangsa ini.
Kejuaraan ini bertajuk “Olimpiade Sains Santri” yang di gelar di Malang. Terletak di Pondok Pesantren Qodiriyah Sulaimaniyah kota apel. Kota yang sejuk dengan panorama alam yang memesona sekaligus sebagai kota mercusuar pendidikan di Jawa Timur.

Perlomban ini diikuti oleh sekitar 500 peserta yang dilaksanakan mulai bulan Januari 2015. peserta berasal dari berbagai kota diseluruh penjuru Jawa Timur. Dari total peserta yang ikut dalam perlombaan ini diseleksi 140 anak untuk mengikuti babak semifinal sekaligus babak final yang di laksanakan pada tanggal 9 Januari 2015.  

Minggu, 07 Februari 2016

Mengembangkan Potensi Diri

Tausiyah Morning Disampaikan Oleh Ustdz Yuli Windarsari, S.Pd pada 04 Februari 2016

Sekolah dasar islam terpadu Qurota ayun Ponorogo adalah sekolah yang dikelola secara apik dengan sistem full day school. Sekolah ini memakai multi metode dalam pembelajarannya sehingga anak tetap merasa nyaman walau seharian disekolah. |Qurrota a'yun ponorogo|Qurrota a'yun ponorogo|Qurrota a'yun ponorogo|Qurrota a'yun ponorogo|Qurrota a'yun ponorogo|Qurrota a'yun ponorogo|Qurrota a'yun ponorogo|Qurrota a'yun ponorogo|Qurrota a'yun ponorogo|Qurrota a'yun ponorogo|Qurrota a'yun ponorogo|Qurrota a'yun ponorogo|Qurrota a'yun ponorogo|Qurrota a'yun ponorogo|Qurrota a'yun ponorogo|Qurrota a'yun ponorogo|Qurrota a'yun ponorogo|Qurrota a'yun ponorogo|Qurrota a'yun ponorogo|Qurrota a'yun ponorogo|Qurrota a'yun ponorogo|Qurrota a'yun ponorogo|Qurrota a'yun ponorogo|Qurrota a'yun ponorogo|Qurrota a'yun ponorogo|Qurrota a'yun ponorogo|Qurrota a'yun ponorogo|Qurrota a'yun ponorogo|Qurrota a'yun ponorogo|Qurrota a'yun ponorogo|Qurrota a'yun ponorogo|Qurrota a'yun ponorogo|Qurrota a'yun ponorogo|Qurrota a'yun ponorogo|Qurrota a'yun ponorogo|Qurrota a'yun ponorogo|Qurrota a'yun ponorogo|Qurrota a'yun ponorogo|Qurrota a'yun ponorogo|Qurrota a'yun ponorogo|Qurrota a'yun ponorogo|Qurrota a'yun ponorogo|SDIT Qurrota a'yun ponorogo|SDIT Qurrota a'yun ponorogo|SDIT Qurrota a'yun ponorogo|SDIT Qurrota a'yun ponorogo|SDIT Qurrota a'yun ponorogo|SDIT Qurrota a'yun ponorogo|SDIT Qurrota a'yun ponorogo|SDIT Qurrota a'yun ponorogo|SDIT Qurrota a'yun ponorogo|SDIT Qurrota a'yun ponorogo|SDIT Qurrota a'yun ponorogo|SDIT Qurrota a'yun ponorogo|Sekolah masa depan|Sekolah mutu Ponorogo|Sekolah mutu Ponorogo|Sekolah mutu Ponorogo|Sekolah mutu Ponorogo|Sekolah mutu Ponorogo|Sekolah mutu Ponorogo|Sekolah mutu Ponorogo|Sekolah mutu Ponorogo|Sekolah mutu Ponorogo|Sekolah mutu Ponorogo|Sekolah mutu Ponorogo|Sekolah mutu Ponorogo|Sekolah mutu Ponorogo|Sekolah mutu Ponorogo|Sekolah mutu Ponorogo|Sekolah mutu Ponorogo|Sekolah mutu Ponorogo|Sekolah mutu Ponorogo|Sekolah mutu Ponorogo|Sekolah PrestasiSekolah PrestasiSekolah PrestasiSekolah PrestasiSekolah PrestasiSekolah PrestasiSekolah PrestasiSekolah PrestasiSekolah PrestasiSekolah PrestasiSekolah Prestasi
Ustadzah Yuli Windarsari, S.Pd
Salah satu anugerah terbesar yang Allah SWT berikan kepada kita adalah diciptakan-Nya kita menjadi manusia (QS. At Tiin (95) : 4). Sebagai makhluk yang dimuliakan Allah, manusia diciptakan secara sempurna. Potensi-potensi yang dimilkikinya dapat membawa kemuliaan dan keutamaan serta dapat menjalankan amanah. Berbagai macam kelebihan ini menyebabkan manusia memperoleh satu kehormatan sebagai manusia.

Terkadang anugerah sebagai manusia inilah yang sering kali dilupakan. Kita sibuk memikirkan dan menghitung kelebihan orang lain. Kita merasa menjadi orang yang tidak beruntung. Sering kali kita menghitung kekurangan dan ketidakberuntungan kita dibandingkan dengan orang lain. Padahal setiap insan memiliki kelebihan dan kekurangan. Tidak ada satu manusia pun yang sama karakternya, walau pun mereka kembar identik. Oleh karena itu, masing-masing kita pada dasarnya memiliki kelebihan yang tidak dimiliki orang lain, tinggal bagaimana kita menggalinya dan mengasahnya.
Sebagai makhluk ciptaan yang mendapat posisi mulia, kita wajib mensyukuri nikmat itu dengan cara mengenali dan mengembangkan potensi diri untuk kemaslahatan dan kebaikan. Oleh karena Allah yang telah menciptakan kita berarti syukur manusia dilakukan dengan cara beribadah dan beramal sholeh.

I. Mengenal Potensi Diri
Pernahkah terlintas dalam benak kita untuk apa Allah SWT menciptakan kita dalam bentuk tubuh yang sebaik-baiknya? Apa maksud dan tujuannya? Bilakah kita perhatikan sekeliling kita dan diri kita. Bersyukurlah bila keadaan fisik kita terlahir secara lengkap dan berfungsi dengan baik. Fisik manusia yang telah Allah ciptakan ini bertujuan untuk menunjang pelaksanaan tugas-tugas kekhalifahan yang telah diamanahkan oleh Allah SWT kepada manusia sejak awal penciptaannya (QS Al Baqarah (2) : 30)
Fisik kita adalah sarana penunjang utama dalam beraktivitas. Sebagai makhluk Allah, kita diperintahkan untuk beribadah kepada-Nya. Pelaksanaan itu membutuhkan fisik yang kuat dan sehat. Salah satu cara untuk mensyukurinya adalah dengan merawat fisik kita agar tetap sehat dan prima. Upaya dari hal-hal yang dapat membuat fisik kita rusak fungsinya harus kita hindari.
Kita perlu sadari bahwa sukses atau gagalnya seseorang, beruntung atau meruginya seseorang tidak semata-mata ditentukan oleh keterampilan atau keahlian fisiknya. Akan tetapi tingkah laku sehari-hari turut menentukan berhasil tidaknya seseorang.
Setiap individu memiliki kelebihan sendiri seperti bakat, keterampilan, kecenderungan sehingga dengan semua itu, ia menjadi manusia yang syukur nikmat dan berdaya guna. Penggalian minat, bakat, keterampilan dan kecenderungan perlu diasah sedini mungkin, yakinlah bahwa Allah telah menciptakan kita di dunia dengan spesialis dan bawaan yang hanya dimiliki oleh kita saja. Allah tidak membuat kopiannya lagi. Masing-masing kita adalah ciptaan yang berkategori “Master Piece”, tidak ada yang sama, jika kita tidak mengenali dan mengasah potensi diri kita, sama saja kita tidak bersyukur atas karunia-Nya.
Allah berfirman: “Katakanlah : tiap-tiap orang berbuat menurut keadaannya masing-masing. Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalannya.” (QS. Al Israa’ (17) : 84). Hamka menjelaskan, bahwa kata syaakilah yang terdapat pada ayat di atas diartikan ‘bawaan’ atau ‘bakat’. Beliau menjelaskan lebih lanjut, bahwa tiap-tiap manusia itu ada pembawaannya masing-masing yang telah ditentukan oleh Allah SWT sejak masih dalam rahim ibu. Pembawaan/bakat, Allah ciptakan bermacam-macam, sehingga yang satu tidak serupa dengan yang lain. Maka menurut ayat tersebut, manusia diperintahkan bekerja selama hidup di dunia ini, menurut bawaannya masing-masing.
Fenomena yang sekarang ini terjadi tidak setiap orang dapat melakukan sesuatu yang sangat baik, atau menjadi seseorang yang menjadi sangat mampu pada bidang tertentu. Sebab pada dasarnya setiap orang memiliki kemampuan yang istimewa pada diri sendiri untuk bisa mengasah dan mengembangkannya. Selain itu juga, tidak setiap orang bisa melakukan segalanya, karena masing-masing orang memiliki kemampuan khusus pada bidang tertentu, tetapi lemah pada bidang lain. Disinilah letak manusia untuk saling mengisi satu dengan yang lain. Oleh karena itulah jangan menyia-nyiakan setiap pemberian Allah berupa fisik dan kemampuan lainnya sekecil apapun. Mungkin saja dari sekian kemampuan kita, salah satunya menghantarkan kita pada kesuksesan dalam hidup ini.


II. Membangun Harga Diri dan Mengembangkan Potensi
Seorang muslim harus menyadari posisinya di sisi Allah dan bagaimana kita memaksimalkan apa yang Allah berikan pada diri kita dalam rangka memaksimalkan ibadah kita kepada-Nya sebagai tanda syukur.
Ketahuilah, Allah SWT telah menciptakan manusia mempunyai kelebihan dan keutamaan dibandingkan makhluk lainnya. Oleh karena itu manusia mendapatkan posisi yang mulia dan mendapat keutamaan sehingga diperuntukan seluruh alam beserta isinya untuk dikelola, dengan demikian manusia memiliki amanah untuk menjaga itu semua. (QS. Al Israa’ (17) : 70, Luqman (31) : 20, Al Ahzab (33) : 72)
Seorang muslim harus bangga pada aqidah yang dimilikinya serta bersedia menjalankan ibadah dengan penampilannya, karena hal tersebut maka akan menghasilkan ketaqwaan. Umat Islam akan mendaptkan izzah apabila mempunyai iman, kejujuran, kepercayaan, keloyalan, ketaatan, komitmen, pergerakan.
Membangun harga diri perlu dijelaskan melalui pendekatan bahwa manusia secara kemanusiaannya memiliki beberapa kelebihan, kemudian kewajiban untuk beribadah dan beberapa karakter umat Islam seperti yang telah disebutkan di atas akan menghantarkan kepada kebanggaan Islam.
Kunci usaha membangun harga diri adalah melalui da’wah Islam. Da’wah Islam menyeru manusia untuk menjalankan kewajibannya sebagai muslim dan mengajak umat Islam untuk memiliki karakter yang mulia. Jadi harga diri yang dimaksudkan adalah citra dan izzah sebagai seorang muslim yang memiliki tugas Rahmatan lil’alamin dan sebagai hamba Allah SWT. Ia tidak akan pernah merasa besar karena bagaimanapun ia mengakui dan menyadari bahwa Allah-lah pemilik segala sesuatu termasuk dirinya.
Izzah yang dihasilkan dari membangun harga diri seorang muslim akan melahirkan sikap dan tingkah laku yang mandiri, tidak tergantung, tidak mau diperintah untuk berbuat kerusakan, serta mempunyai kreativitas, keyakinan diri dan agresif dalam mengembangkan diri.
Membangun harga diri dan mengembangkan potensi bagi seorang muslim harus diarahkan kepada peningkatan keimanan dan ketaqwaan. (QS. Ali Imran (3) : 139)

Selain itu harga diri dan mengembangkan potensi akan melahirkan kebersamaan dan persatuan karena adanya penyadaran bahwa setiap kita saling mengisi. Janganlah kita menjadi orang yang paling baik dan paling benar, bukankah setiap kita saling membutuhkan (QS. Ash Shaff (61) : 4)